-->

Jadikan Gadget Sebagai Media Edukasi Anak



Hari Aksara Internasional pertama kali diperingati pada tanggal 8 September 1966, mengingat masih tingginya jumlah penduduk di dunia yang buta aksara. Apalagi seiring berjalannya waktu, teknologi semakin berkembang pesat, yang mana bermain games atau berselancar di media sosial melalui gadget lebih penting daripada memperkaya ilmu pengetahuan. Tidak heran jika anak lebih membutuhkan gadget daripada buku misalnya, karena ada beberapa orang tua yang justru dengan mudahnya menyuguhkan gadget sejak masih kecil, yang seharunya mereka lebih banyak diajarkan menulis, membaca dan berhitung daripada harus setiap hari pegang gadget. Masih mending jika gadget dipergunakan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat. Contoh saja, unduh aplikasi edukasi yang mendukung media pembelajaran. Kalau berbagai permainan yang ada di playstore bisa di unduh untuk ponsel atau kuota dihabiskan untuk bermain games serta berselancar di dunia maya, lantas mengapa Ibu/Bapak tidak mengunduh aplikasi yang berhubungan dengan edukasi sebagai alat bantu media pembelajaran?

Sayang sekali, jika kita dibodohi oleh teknologi. Semua aplikasi seperti games, media sosial (seperti facebook, twitter, instagram, atau lainnya), pun media chatting (seperti BBM, Line, Whatsapp, atau yang lainnya), kehadiran mereka itu tidaklah salah. Yang salah adalah si user (pengguna), mereka tidak cukup pintar dalam memanfaatkan teknologi. Kalau anak tidak bisa membaca dan menulis, siapa yang akan disalahkan? Apa harus anak yang dimarahi, lantas (maaf) orang tua pun tidak mengarahkan anaknya untuk terus belajar dan belajar?

Pak! Bu! Adakalanya orang tua harus berpikir berulangkali untuk memarahi anak jika, anak malas untuk belajar. Pun dengan sang anak, jika memang orang tua sudah berusaha semaksimal mungkin dalam mendidik kita, lantas tidak seharusnya kita (sebagai anak) tidak berusaha dalam meraih prestasi. Setidaknya minimal mendapatkan nilai yang bagus, tidak perlu berambisi untuk mendapatkan juara kelas. Tapi jika memang memiliki keinginan untuk menjadi juara kelas, itu akan lebih baik daripada membuat orang tua kecewa telah gagal dalam mendidik anaknya. Karena keberhasilan seorang anak adalah kebanggaan untuk orang tua, tertutama ‘ibu’. Sebab, ibu adalah madrasah pertama untuk anak-anaknya.

Ayo, kita berantas buta aksara untuk generasi yang lebih baik. Mulailah memperhatikan pendidikan anak daripada gadget. Karena ada sebagian orang tua yang (mungkin) lebih sayang gadget daripada anak. Sampai-sampai, mau anak belajar atau tidak, mereka tidak peduli. Artikel ini sama sekali tidak menyinggung siapapun, tapi untuk membukakan mata, hati dan pikiran kita agar lebih memperhatikan pendidikan anak. Sekali lagi, bukan tidak boleh bermain games atau buka media sosial, semua boleh. Asalkan ada batasannya. Maka dari itu, bijaklah dalam menggunakan gadget.

Lampung, 08 September 2018
Penulis : Irma Dewi Meilinda

0 Response to "Jadikan Gadget Sebagai Media Edukasi Anak"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Bawah Artikel