-->

Resensi Buku Diary Dua Musim oleh Rahma


Identitas Buku

Judul Buku : Diary Dua Musim
Jumlah Halaman : ix + 135 hal
Penulis : Irma Dewi Meilinda
Terbit : Cet. I, Juni 2019
Penerbit : Indie Digital Media (IDM) Publishing

Sinopsis

Ibunya Gea pingsan setelah mendengar penjelasan dokter tentang penyakit yang diderita anaknya. Pak Raka semakin terpukul dan bingung. Satu sisi puteri tercinta sedang berjuang melawan sakitnya dan di sisi lain sang istri jadi ikut jatuh sakit dan membutuhkan Pak Raka pula untuk menjaga. Sama seperti Gea.

Lalu, Haris yang notabenenya bukan orang kaya, harus berjuang untuk mencukupi kebutuhannya dan keluarga untuk menggantikan tanggung jawab ayahnya yang telah tiada. Sedangkan Melisha, jika harus cuti kerja, maka pekerjaan itu yang menjadi taruhannya karena Melisha adalah seorang sekretaris di kantornya bekerja. Kedua sahabat Gea ini benar-benar dibuat bingung oleh permintaan Gea. Mereka merasa dilema dalam membuat keputusan yang memang begitu sulit.

Sakit apakah Gea? Apa yang sebenarnya terjadi pada Gea sampai-sampai mengalami koma selama dua minggu? Lalu, bagaimana dengan keputusan Pak Raka yang dilema antara menjaga istri atau putrinya?

Bagaimana pula keputusan yang diambil kedua sahabat Gea yang juga dibuat dilema oleh permintaan Gea? Buku ini menceritakan perihal kehidupan yang kerap kali membuat kita harus menentukan pilihan. Tak jarang kita kebingungan oleh pilihan yang ada. Lalu langkah apa yang seharusnya kita ambil ketika pilihan memang harus dibuat?


Resensi Novel Diary Dua Musim
Oleh Rahmawati

Pada buku ini, ada beberapa kekeliruan dalam penulisan dan terjadi pengulangan kata misalnya pada halaman 47. Meskipun begitu, buku ini rekomen banget untuk dibaca karena mempunyai nilai tentang bagaimana seharusnya kita bisa menghargai waktu, keluarga, dan sahabat.

Marga Punduh, Februari 2021
Resensi By @Rahma_Husen16


Tentang Rahma

==============

Rahma ini adalah salah satu anggota #KPKersLampung. Dia saat ini seorang istri dengan satu anak dan berprofesi sebagai Ibu Rumah Tangga. Kesibukannya menjadi seorang istri dan ibu, tak menyulutkan semangatnya untuk berkarya. Saat ini dia memang sangat susah membagi waktu membuat tulisan, karena waktunya tersita dengan kegiatan mengasuh anak, pekerjaan rumah, dan selayaknya menjadi seorang istri. Namun, yang membuatku salut adalah dia menyempatkan diri untuk membacakan cerita kepada anaknya.

Terima kasih, Rahma untuk resensinya. Terus semangat dan semoga sukses selalu dalam hal kebaikan.

0 Response to "Resensi Buku Diary Dua Musim oleh Rahma"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Bawah Artikel